Monday, August 30, 2004

Spam Must (NOT) Die, and Virus Too

Ternyata bisnis antispam, menurut Hadmut Danisch, adalah pasar bernilai miliaran dolar, sehingga mereka malah mungkin akan mencegah diterapkannya solusi yang memusnahkan semua spam untuk selamanya, kalau itu memang mungkin.

Hal ini mirip dengan virus dan antivirus. Symantec yang membuat Norton AntiVirus, memiliki omzet 420 juta dolar US pada tahun 2003. Saya belum menemukan informasi yang menyebutkan nilai total pasar antivirus. Dan juga pasar antispam.

Kalaupun antispam akan diterapkan, standarnyapun masih ramai diperdebatkan. Yang menarik, Microsoft ikut campur dengan teknik CallerID, yang menurut Failsafe Design, "nyata-nyata mencuri" nama produk dan HAKI mereka.

Akhirnya menarik untuk menyimak kata-kata Paul Vixie, mengomentari isi wawancara dengan pengembang utama SPF (SPF adalah metoda alternatif untuk mengurangi SPAM yang implementasinya lebih 'bebas' dibanding usulan Microsoft):

I know that spam is "like a drug" in that people will go to almost any lengths, no matter how absurd, to send more of it. No "designated sender scheme" will ever be able to cut down the amount of spam that's sent, or received.

No comments: